Ada rasa tanpa kata-kata, Ada lagu tanpa nyanyian, Ada nada tanpa suara, Terbungkus indah dalam singgasana jiwa. Semua tersirat, tersurat dalam dahagaku...
Misalnya
nanti kita menikah, kau tau betapa aku ingin terlihat sempurna di
matamu. Aku akan menjadi seorang istri yang bangun lebih awal lalu
menyiapkan sarapan pagi untukmu. Kau ingin kubuatkan apa? Telur ceplok
dan nasi putih hangat, atau nasi goreng? Hmm, aku bisa melakukan itu
dengan baik.
Oh iya, saat sarapan siap aku akan membangunkanmu
dengan pelan agar kau tak tersentak. Kubuat harimu jadi indah dengan
memberikan kesan sebaik mungkin di awal pagi. Aku perempuanmu kan? Jadi
percayalah bahwa aku akan menjadi perempuan yang sangat baik bagimu
ketika kau benar-benar tulus memberi kasih sayang padaku. Kita akan
selalu bertukar kasih sayang.
Apa? soal wajahku? Yah tenang
sayang, ini hanya sementara! Kita tak sedang buru-buru menikah kan?
Masih panjang waktu untuk membuat jerawat-jerawat ini hilang. Keadaan
wajahku ini mungkin karena kegelisahan yang sering melanda, atau mungkin
juga faktor hormon di usia pubertasku yang meningkat. Hmm... sempat
kupercaya saat kau akan selalu berada di sampingku, jerawat-jerawat ini
akan hilang seketika lantaran gelisahku hilang dalam rengkuhmu. Kau akan
selalu melindungiku kan? saat itu...
Apa lagi? Apa beberapa
sikapku sulit diubah? Jika sangat buruk, bantu aku sadar dan
memperbaikinya. Kau pasti sangat tau mana yang tepat bagiku kan? Tanpa
harus membunuh keakuanku! Bukankah kau mencintaiku? Kau pasti tau! iya
kan? Apalagi saat hati kita benar-benar menyatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar